Ribuan peserta mengikuti tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Mereka memperebutkan sekitar 400 kursi yang tersebar di 11 Direktorat Kemenkumham pusat.
Teriknya matahari Ibu Kota seolah tidak menyurutkan niat sekitar 7.000 peserta tes penerimaan calon pegawai negeri sipil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan,
Mereka memperebutkan 400 kursi yang tersebar di 11 Direktorat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemhuk dan HAM) pusat. Ujian yang terdiri dari tes bakat skolastik, tes pengetahuan umum, dan tes pengetahuan bidang harus mereka lewati. Panas matahari pun menjadi ujian tersendiri bagi mereka. Banyak di antara peserta ujian yang memakai payung atau menempelkan kertas di kepala.
Menurut Sekretaris Panitia Pusat Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemhuk dan HAM Hasbullah Hudail yang ditemui di lokasi, ada peningkatan jumlah peserta. "Tahun lalu hanya sekitar 4.000 orang. Sekarang setelah kita membuka secara online, peserta mampu menembus angka sekitar 7.000 orang," ujarnya.
Meski terlihat kurang persiapan, ia menjamin soal yang diujikan tidak mungkin bocor. "Meski mereka saling berdekatan, kami mengakali dengan kode soal yang berbeda dengan lainnya. Jadi tidak mungkin mencontek, apalagi bocor. Toh kami mengerahkan ratusan pengawas di setiap sudutnya," ujarnya lagi.
Mereka memperebutkan 400 kursi yang tersebar di 11 Direktorat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemhuk dan HAM) pusat. Ujian yang terdiri dari tes bakat skolastik, tes pengetahuan umum, dan tes pengetahuan bidang harus mereka lewati. Panas matahari pun menjadi ujian tersendiri bagi mereka. Banyak di antara peserta ujian yang memakai payung atau menempelkan kertas di kepala.
Menurut Sekretaris Panitia Pusat Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemhuk dan HAM Hasbullah Hudail yang ditemui di lokasi, ada peningkatan jumlah peserta. "Tahun lalu hanya sekitar 4.000 orang. Sekarang setelah kita membuka secara online, peserta mampu menembus angka sekitar 7.000 orang," ujarnya.
Meski terlihat kurang persiapan, ia menjamin soal yang diujikan tidak mungkin bocor. "Meski mereka saling berdekatan, kami mengakali dengan kode soal yang berbeda dengan lainnya. Jadi tidak mungkin mencontek, apalagi bocor. Toh kami mengerahkan ratusan pengawas di setiap sudutnya," ujarnya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar