Minggu, 24 Oktober 2010

Surya Paloh dan Optimisme Nasdem

Nama Surya Paloh sudah tak asing lagi di telinga masyarakat khususnya penikmat berita politik. Orasinya yang menggelegar dan penampilannya yang nyentik karena memelihara brewok, membuat Surya populis di masyarakat.

Pada Oktober 2009 silam, Surya gagal memenangkan pertarungan menjadi Ketua Umum Partai Golkar setelah dipecundangi oleh rivalnya, Aburizal Bakrie (Ical) dengan selisih suara yang terbilang tipis. Karir Surya bersama Golkar pun kala itu terancam berakhir.

Namun, bukan Surya Paloh jika berhenti berkarya kendati gagal menjadi orang pertama Golkar. Dia pun kembali muncul dan mendeklarasikan organisasi massa (ormas) bernama Nasional Demokrat (Nasdem). Saat itu, organisasi tersebut dideklarasikan 1 Februari 2010 di Istora Senayan.

Dalam mendirikan Nasdem, pria kelahiran Kutaraja, Banda Aceh ini berhasil menggandeng sejumlah tokoh nasional. Di antaranya Sri Sultan Hamengku Buwono X, Syafii Ma’arif, Siswono Yudhohusono, Khofifah Indar Parawansa, Budiman Sudjatmiko, Ferry Mursyidan Baldan, Didik J Rachbini, Akbar Faisal, Anies Baswedan, Meutya Hafid, dan lain sebagainya.

Banyak kalangan yang meragukan eksistensi Nasdem. Pasalnya, beberapa deklarator Nasdem dikenal sebagai “barisan sakit hati” dari partai politik. Namun, Surya tetap optimis bersama Nasdem dan terus menggelorakan visi-nya yakni “Kemerdekaan Indonesia yang Utuh”.

“Nasdem ini banyak dihuni anak-anak muda. Saya optimis Nasdem bisa membawa perubahan. Alhamdulillah, Nasdem semakin mengakar di daerah-daerah,” ujar Surya saat berbincang dengan okezone di Kantor Nasdem, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Surya bersikukuh menolak jika Nasdem disebut sebagai calon partai baru. Menurutnya, Nasdem adalah ormas yang ruang lingkupnya lebih luas dibanding partai politik. “Kami hanya ingin merestorasi Indonesia dari berbagai bidang. Masyarakat cukup mengapresiasi kehadiran Nasdem. Artinya apa? Silakan terjemahkan sendiri,” tandasnya.

Dalam upaya merestorasi Indonesia, pria yang malang melintang menjadi wartawan ini memiliki sejumlah cara. Di antaranya merestorasi negara-bangsa yang berupa upaya membangun keteladanan kepemimpinan, membangun karakter gotong royong sesuai dengan dasar Negara, dan membangun kepercayaan rakyat terhadap institusi negara.

Selain itu, dirinya juga akan menjadikan Nasdem sebagai ormas yang merestorasi kehidupan rakyat yang membawa nilai-nilai kebajikan, spiritualitas kebangsaan, solidaritas sosial, kearifan budaya lokal, dan etos kerja yang produktif.

“Kami juga ingin merestorasi kebijakan internasional, dengan cara berupaya membangun keseimbangan baru dalam tata dunia yang lebih adil, damai dan menjaga kelestarian alam semesta,” tandas suami dari Rosita Barack tersebut.

Kini, Nasional Demokrat terus berkembang dan memiliki pengurus di daerah seperti Aceh, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan sejumlah daerah lainnya. Bahkan, Partai Golkar mulai terganggu dengan hadirnya Nasdem. Dimana, Golkar penah mengeluarkan pernyataan agar kadernya tidak bergabung dengan Nasdem.

Kendati hakikat berpolitik adalah kekuasaan, Surya tetap enggan jika Nasdem disamakan dengan partai. Padahal, santer beredar kabar Nasdem akan berubah wujud menjadi partai pada 2011. Akankan Surya Paloh bersama Nasdem akan berkibat pada waktu mendatang? Kita lihat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar